Cerita Mahasis(w)a

Alkisah saya tiba-tiba terseret ke sekitar 7,5 tahun yang lalu setelah iseng membuka folder-folder lama dan menemukan foto ketika masa awal kuliah dulu.

foto angkatan

Masa ketika saya lagi lucu-lucunya *hoek*, masa ketika saya masih berpikir kuliah itu seindah tayangan FTV, lalu setelah beberapa tahun saya menyesal pernah ikut SPMB. Iya.. SPMB. ES PE EM BE.

Lalu kemudian terjadi semacam adegan flashback seperti difilm India. Potongan demi potongan adegan muncul satu-satu dalam format fullcolor. Saya yang jadi bintang utamanya. Mulai dari adegan dikerjain senior, sampe adegan orang bodoh yang datang ke kampus bawa motor pulangnya naik angkot karena motornya ketinggalan di parkiran juga ada.

Flashback berlanjut sampai adegan yang melibatkan benda bernama SKRIPSI. Benda yang yang dikutuk sejuta mahasiswa tua ga lulus-lulus. Benda yang bisa jadi jawaban ketika ada yang bertanya “Kapan Lulus?”. Tinggal jawab “Lagi skripsi Bro”. Benda yang menjadi momok menakutkan bagi para junior, padahal mereka baru semester 1, kan ga lucu.

Saya termasuk orang yang lama menyelesaikan pendidikan S1. Hampir 7 tahun, jauh lebih lama daripada mahasiswa normal. Saking lamanya sering juga disebut MAHASISA. Sekelompok kecil manusia belum lulus yang tersisa dari seluruh teman-teman seangkatan.

Sedih juga kadang-kadang, sedih ketika melihat teman seangkatan wisuda duluan. Tapi lebih sedih lagi ketika melihat adek kelas yang wisuda hahaha. Dipandang sebelah mata sudah menjadi keseharian para mahasiswa sangat tua sekali (selanjutnya disebut MSTS) di kampus, tapi percayalah mereka punya alasan masing-masing kenapa kuliahnya lama.

klasifikasi mahasiswa

Bertemu teman-teman seangkatan yang juga belum wisuda adalah momen paling absurd jika kamu menjadi MSTS. Kira-kira percakapan yang akan terjadi adalah seperti ini :

A : Apa kabar Bro, wah udah lama ngga ketemu

B : Baik Bro, lu apa kabar? Udah wisuda?

A : Hehehe belum Bro. Lu udah?

B : Belum juga Bro. Hehehe.

A : Hehehe

B : Hehehe

Meskipun kamu tergolong barang antik peninggalan angkatan terdahulu, menjadi MSTS tidak lantas membuat kamu menjadi makhluk yang kelestariannya akan dilindungi kampus karena keberadaannya hampir punah. Kampus malah tidak akan segan-segan mengirimkan surat cinta jika kamu tidak menyelesaikan pendidikan setelah melewati semester ke 14.

skripsi

Numpang garap skripsi di kampus orang

(Difoto sama anak kampus setempat lalu di-ciecie-in digrup)

Karena itulah akhirnya mau tidak mau, siap tidak siap harus kencengin ikat kepala. Skripsi harus kelar, pembimbing harus diuber. Pagi udah sampe di perpustakaan, siang di perpustakaan, sore disuruh pulang perpustakaan mau tutup. Ga mau nginap juga sih. Oke skip.

Pada akhirnya kalau kata orang “semua akan indah pada waktunya”. Setelah beberapa bulan menjadi anak gaul perpustakaan.

acc

Waktu itu bulan puasa. Akhirnya disuruh sidang sama penguji. Mungkin beliau sudah bosan saya mencegatnya hampir disetiap kesempatan bertemu di kampus, kadang-kadang malah ke rumahnya. Berkah Ramadhan banget :D.

Semuanya berjalan lancar, mulai dari sidang, pendaftaran wisuda dan lain-lainnya.

Dan akhirnya.. wisuda beberapa minggu kemudian.

wisuda rian

Bukan mau gaya-gayaan, beberapa bulan benar-benar fokus mengerjakan skripsi membuat saya tiba-tiba menyukai hal semacam penelitian ilmiah *ciee-in dong*. Mungkin suatu saat nanti kalau ada kesempatan saya mau melanjutkan pendidikan ke S2. Dengan catatan nanti S2 nya lebih bertanggungjawab. Amiiin.

12 thoughts on “Cerita Mahasis(w)a

  1. mahasiswa setempat nya semacam resek gitu ya
    hi hi hi

    congrats bang (walaupun udah lama kejadiannya. gpp lah)

    Btw blog bang rian sekarang makin seger yaaa..
    makin sering bikin ketawa
    XD

    P.S.
    Aul baca dialog MSTS itu lima kali tapi masih ketawa juga ahahahahaha X))))

Leave a Reply to @udarian Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.