Tentang Menunda

Saya menjadi sedikit merenung ketika mendapat kiriman link video dari @ardall_leo pada sebuah grup whatsapp. Sebuah video presentasi Tim Urban pada sebuah acara TED yang membahas tentang orang-orang yang suka menunda.

Image from : Pixabay

Baiklah, sedikit tersundul karena Saya merasa termasuk sebagai orang yang suka menunda-nunda sesuatu dengan pembenaran sendiri “Masih ada waktu kok”, sampai akhirnya sisa waktu tersebut semakin habis, waktu deadline semakin dekat baru kemudian panik mengejar apa yang seharusnya dikerjakan sambil menyesali diri “Yaa ampun, berbulan-bulan saya cuma melakukan ini doang”

Sebagai contohnya misalnya seperti kuliah yang akhirnya saya selesaikan beberapa tahun yang lalu. Bukan sebuah prestasi yang membanggakan menyelesaikan kuliah selama 14 semester ketika seharusnya 10 semester segala urusan ulang mengulang mata kuliah sudah selesai dan yang tersisa hanya skripsi doang. Mengerjakan skripsi selama 4 semester tidak selesai dan baru rampung setelah mendapatkan surat cinta dari Rektorat kampus. Yaa saya menyesalinya dibalik setiap pembenaran-pembenaran yang selalu diberikan kepada setiap orang yang bertanya “KAPAN”.

Itu baru kuliah, belum tulisan-tulisan diblog ini yang bahkan cerita tahun 2011 sampai saat ini masih ada pada draft dan sepertinya tidak akan pernah tayang karena bukan hanya sudah BASI, tapi sudah jadi fosil :D.

Lalu ada lagi buku-buku yang beberapa bulan tahun lalu saya beli pada pameran buku murah sampai saat ini masih tersampul rapi bersama plastiknya karena memang belum dibaca dengan alasan “Ntar aja”. Gitu aja terus.

Memang menyenangkan bisa menunda-nunda sesuatu, tapi setiap hal yang kita lakukan pasti ada konsekuensinya. Yang pasti, berdasarkan pengalaman pribadi menunda itu membuat saya kehilangan kesempatan-kesempatan yang terkadang datang secara tiba-tiba yang berakhir dengan

“Coba kemarin saya sudah menyelesaikan …, pasti sekarang sudah …”

Menunda sesuatu selalu berakhir dengan menunda-nunda hal-hal lain sampai pada satu titik kita menyadari “Saya kok gini-gini terus yah”, lalu kemudian terpikir, kurang-kurangi deh.

Video yang cukup inspiratif, teman-teman yang ingin menyaksikan silahkan videonya ada dibawah ini atau klik link berikut jika videonya tidak muncul. Jangan lupa aktifin captionnya biar subtitlenya muncul 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.